Dalam Peraturan BMKG Nomor 009 tahun 2010 dijelaskan bahwa cuaca adalah kondisi atmosfer yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Sementara cuaca ekstrem adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam hal ini, terdapat lembaga yang berwenang dalam memantau kondisi cuaca di Indonesia yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG juga telah memiliki kriteria tersendiri dalam menyatakan kondisi suatu cuaca yang terjadi termasuk ekstrem atau tidak.
Penyebab cuaca ekstrem di Indonesia menurut BMKG disebabkan oleh dua hal. Pertama, cuaca ekstrem dapat terjadi karena puncak musim penghujan yang sedang terjadi. Kedua, cuaca ekstrem juga dapat terjadi karena adanya aktivitas dinamika atmosfer di mana Indonesia merupakan daerah pertemuan air dan memiliki penguapan yang kuat. Sementara dikutip dari laman repo.itera.ac.id, penyebab terjadinya cuaca ekstrem adalah karena adanya Monsun Asia dimana adanya angin yang berhembus secara periodik dari Benua Asia menuju Benua Australia yang melewati Indonesia.
Baca Juga : Indonesian Sea And Coast Guard
Faktor lain yaitu adanya suhu hangat permukaan laut di Indonesia dan sekitarnya yang memicu kondensasi menjadi awan hujan dan fenomena gelombang atmosfer. Gelombang atmosfer inilah yang kemudian dapat meningkatkan potensi udara basah di sejumlah wilayah di Indonesia yang menyebabkan hujan dan cuaca ekstrem. Ada beberapa tanda-tanda cuaca ekstrem yang bisa dikenali antara lain : udara terasa panas terik sejak pagi hari, terlihat awan Cumulus sejak pagi, terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb), turun hujan udara terasa lebih dingin, datangnya hujan lebat dengan tiba-tiba. Apabila melihat atau merasakan gejala ini, masyarakat diharap tetap waspada dan berhati-hati, serta memerhatikan arahan apabila terdapat peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG. Dampak cuaca ekstrem cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang, kilat atau petir, puting beliung, hujan es, dan sebagainya tentunya akan menimbulkan dampak atau akibat. Fenomena La Nina menyebabkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, gelombang tinggi dan bencana hidrometeorologi seperti banjir.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi terkait fenomena penyebab cuaca ekstrem akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Potensi cuaca ekstrem ini yang diprakirakan disebabkan oleh berbagai faktor dan adanya fenomena dinamika atmosfer. BMKG melalui Deputi Meteorologi menjelaskan, penyebab potensi cuaca ekstrem ini dipicu oleh aktifnya sejumlah fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia.
Gambar : Ilustrasi Gelombang Besar Laut (sumber : www.pexels.com)
1. Fenomena cold surge penyebab cuaca ekstrem Fenomena tersebut berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah. Di antaranya, peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan. Adanya peningkatan fenomena 'cold surge' atau seruakan dingin yang disertai dengan potensi arus lintas ekuatorial, sehingga menyebabkan aliran massa udara dingin dari Asia memasuki wilayah Indonesia. Kondisi cuaca di Indonesia yang disebabkan oleh peningkatan fenomena cold surge ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.
2. Fenomena pembentukan pusat tekanan rendah Penyebab cuaca ekstrem lainnya akibat dinamika atmosfer, adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan lebat dengan intensitas tinggi. Serta, menyebabkan peningkatan kecepatan angin permukaan dan meningkatnya potensi gelombang tinggi di perairan sekitarnya.
3. Fenomena Madden Julian Oscillation Fenomena MJO ini terpantau aktif bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial. Kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia, terutama di bagian tengah dan timur.
Baca Juga : Jenis-Jenis Bahan Bakar Kapal Laut
Cuaca Extrim yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia tentu memberikan dampak dan efek yang terjadi. Beberapa dampak atau akibat yang bisa ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem yaitu:
1. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan lain-lain.
2. Cuaca panas berkepanjangan dengan potensi bencana yang bisa terjadi adalah kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan.
3. Munculnya ancaman penyakit karena tubuh yang sulit beradaptasi dengan cepat sehingga rentan terkena dan menularkan penyakit.
4. Menimbulkan risiko terhadap produktivitas dan kualitas hasil pertanian, termasuk ancaman gagal panen.
5. Mengganggu kelancaran transportasi, baik perjalanan melalui darat, laut, maupun udara.
Melihat beberapa dampak yang disampaikan di atas sebaiknya kita bersikap untuk tidak panik tetapi tetap waspada, dan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG. Pangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
Editor: - Nurul Khairi, Ruang Maritim Indonesia, 2022.