PERANAN TOL LAUT DAN HUB PORTS INDONESIA

Kondisi infrastruktur pelabuhan yang buruk berdampak pada mahalnya harga barang yang dikirimkan ke ribuan pulau di Indonesia. Menurut Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) biaya transportasi telah mencapai lebih dari lima belas persen dari biaya bisnis, jika dibandingkan dengan kurang dari tujuh persen di ekonomi regional lainnya. Di Indonesia masih kurang dari lima persen dari total pengiriman barang menggunakan transportasi laut. Oleh karena itu, untuk mendorong bisnis memanfaatkan rute laut, pemerintah menawarkan insentif pada operator pelayaran termasuk subsidi BBM. Meskipun dipandang kontradiktif dengan pengurangan subsidi BBM kendaraan pribadi, namun penawaran insentif subsidi bagi operator perkapalan membantu mendorong penggunaan transportasi berbasis laut yang lebih luas. Kebijakan ini merupakan bagian integral dari Tol Laut.

 

Gambar : Ilustrasi Transportasi laut (sumber : www.pexels.com)

 

Tol laut menyikapi persoalan distribusi logistik yang masih jauh dari sempurna dan berpengaruh pada daya beli masyarakat rendah di daerah sehingga menimbulkan efek domino berupa penghasilan masyarakat menurun dan kesejahteraan yang kurang merata. Terhambatnya pembangunan infrastruktur pelabuhan di Indonesia semata mata disebabkan oleh masalah finansial dan stagnasi investasi dalam beberapa tahun belakangan. Bank bank di dalam negeri tidak ingin mengambil resiko untuk membiayai proyek infrastruktur kelautan mengingat jaminan kembali yang rendah. Selain itu juga terdapat pembengkakan biaya logistik utamanya pengiriman domestik yang bisa mencapai hingga tiga kali lipat dibanding pengiriman ke luar negeri.

 

Sebelum Tol Laut didalam Poros Maritim Dunia, proyek sabuk kepulauan telah menghubungkan jalur-jalur laut di dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia. Sebagai tindak lanjutnya pemerintah berencana mengimpor kapal untuk menghubungkan pulau pulau besar sekaligus mereduksi ongkos transportasi. ASEAN merespons Indonesia dengan mendukung gagasan konektivitas antar pulau dengan mengajukan konsep Rute Lingkar Kapal Asia Tenggara.

 

Pemerintahan Indonesia bertindak cepat dengan mengerjakan proyek infrastruktur yang mendukung Tol Laut seperti pembangunan 15 bandara baru dan 24 pelabuhan baru pada 2016. Pelabuhan baru terdiri dari atas 5 pelabuhan perairan dalam dan 19 pelabuhan perairan sedang yang dapat diandalkan sebagai infrastruktur penghubung sesuai pilar ketiga Poros Maritim Dunia.

 

Editor: - Nurul Khairi, Ruang Maritim Indonesia, 2022.